Thursday, May 7, 2015

Terbersit Untuk Pulang

Daun-daun berguguran. Menghempas luas di pelataran gubuk kecil. Nyanyian alam bergemuruh. Mengguncang diri untuk mati. Terhuyung. Berjalan tanpa arah. Melewati kerikil tajam. Hidup seperti sampah. Terkulai lemas bersama darah dan nanah.

Sepertinya hancur. Semua bangunan itu telah luluh lantak. Disapu gelombang zaman. Utara, barat, timur, selatan. Tak kudapati gundukan tanah diantara bangunan megah. Telah hilang kepingan-kepingan harapan. Menjadi satu kesatuan dengan kenestapaan. Lebam kulitku beradu dengan waktu.

Tolonglah aku... Tolonglah aku... Aku adalah orang lemah tanpa daya. Aku adalah sebatang lidi kecil tanpa kawan. Aku adalah kesedihan berkepanjangan. Dalam kesunyian malam di sudut terpencil sebuah ruang. Hanya tergambar siluet diriku.

Bahkan untuk bercermin, aku harus menutupi wajah ini dengan sebuah kain. Aku malu. Aku takut. Aku gemetar melihat sosok yang terpantul dalam cermin itu.

0 comments: