Friday, May 8, 2015

Tangisanku...

Senja telah berganti. Malam kini merajai hari. Cahaya mentari tak tampak di peraduannya. Di balik cakrawala dia bersembunyi. Sayu-sayu suara angin membisiki telingaku. Hendak mengabarkan sesuatu. Tentang berita hati yang tak kunjung sembuh. Akan luka teriris dahulu. Masih terasa letih. Lelah jiwa merajai. Tak kuasa berjalan sendiri.l Di jalan kehidupan yang aku pilih.

Ya Allah Ya Rabb... Engkau yang menggenggam sukmaku dalam kekuasaan-Mu. Engkau yang menggenggam seluruh kehidupanku dalam keperkasaan-Mu. Di sela-sela maghrib-Mu aku menangis menghadap kepada-Mu. Sungguh hina diri ini. Sungguh buta aku ini. Sungguh nestapa arah tujuan tanpa adanya engkau. Aku tak mampu berjalan ke depan. Pincang kaki membuat raga tak utuh kembali. Merasakan hati terkoyak, sangatlah sakit tanpa sebab.

Ya Allah Ya Rabb... Lindungilah Hamba dari cengkeraman syaithan. Lindungilah hamba, kuatkan batin hamba, kuatkan raga hamba, kuatkan jiwa hamba, kuatkan fikiran hamba, yang mudah roboh tergerus oleh angin zaman.

Ya Allah Ya Rabb... Engkau yang Maha Kasih dan Maha Penyayang. Engkau yang menciptakan kami berpasang-pasang. Engkau yang menjadikan ikatan-ikatan suci pernikahan. Hamba memohon Tuhanku dalam tangisku. Hamba memohon kebijaksanaan-Mu yang begitu agung itu. Hati ini tak kuasa menahan candu. Candu yang selama ini merusak kehidupanku. Candu yang selama ini merusak alam fikiranku. Kepada senyuman manis itu. Kepada jiwa bersih itu. Aku terpaut. Aku terlena. Aku terbawa. Hingga akhirnya aku kembali kepada jurang gelap kehidupan manusia.

Ya Allah Ya Rabb... Rahasia apa yang ingin engkau ajarkan kepada hamba ? Apa yang engkau sembunyikan hingga akhirnya engkau menautkan rasaku kepadanya ?

Ya Allah Ya Rabb... Dalam kebingunganku aku sembahkan tangisanku kepada-Mu. Memohon ampun atas segala kesalahanku. Dan kembali kepada jalan yang engkau tetapkan kebenarannya.


Reynando. A. Z
Sidoarjo, 15 Oktober 2011

0 comments: