Istriku
Assalamu'alaikum... Bagaimana kabarmu duhai istriku ? Embun pagi bersahaja menyambutmu riang gembira ketika engkau melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Aku senang melihat rona bahagia di wajahmu bersinar. Subhanallah... engkau laksana bidadari istriku.
Istriku... Ada semilir kesejukan menelusup. Aku melihat keajaiban di depan mataku. Seorang malaikat utusan illah datang dalam satu atap untuk hidup bersamaku. Melihatmu menggendong anak kita penuh kasih sayang adalah suatu hal yang sangat aku senangi. Alhamdulillah... dalam batin ini aku berdzikir dan mengucap syukurku pada Illah.
Istriku... Teramat bahagia telah memperistri dirimu. Engkau yang selalu menjaga kehormatanmu, tidak mengumbar kata-kata kepada laki-laki lain, menutup aurat, dan taat pada suami. Entah balasan apa yang pantas engkau terima. Sebongkah berlian mungkin tidak akan mampu membayar budi luhurmu itu.
Istriku... Ketika bercumbu denganmu, kurasakan desiran angin membelai halus diriku. Aku teramat bingung, Bagaimanakah aku harus mengungkapkan rasa cintaku padamu ? Sungguh... orang sepertimulah yang selalu aku dambakan. Maka ijinkanlah aku untuk tetap bersamamu. Menghabiskan waktu sesuai dengan jalan yang ditetapkan-Nya.
Istriku... Engkau selalu ada sisiku. Engkau selalu menghibur dengan suara manjamu ketika aku dalam duka. Engkau selalu menyapa ketika aku dalam keadaan susah. Dan tak pernah aku dapati engkau bersedih hati. Walau aku tahu, sebenarnya engkau memiliki jutaan masalah yang belum mampu engkau selesaikan. Ketegaranmu itulah istriku yang membuat aku selalu menyayangimu, mencintaimu, dan mengabdikan diri untuk membahagiakanmu sampai akhir hayat.
Reynando. A. Z
Sidoarjo, 26 Oktober 2011
0 comments: