Bunga Abadi Itu Bernama Ibu
Bismillahirrohmanirrohiim...Ku sebut nama-Mu, Allah yang memberikan nafas kehidupan
Pada setiap makhluk-Nya
Musim silih berganti
Kemarau telah terlampaui
Berganti hujan yang membasahi bumi
Sang waktu terus berlari
Menapakkan jejak kaki
Dengan kehendak Tuhan-nya
Sang debu yang telah berlalu
Berganti pula tanah basah
Di sekitar rumahku
Namun ku tak dapati ibu letih mendo'akanku
Ia mengetuk fajar dengan bersujud pada-Nya
Memanjatkan do'a dikala semua terlelap dalam slimut
Lantunan ayat demi ayat tersenandungkan dengan indah
Membangkitkan asa yang lumpuh di malam lalu
Mengobati perih hati yang tak kunjung sembuh
Kokoh hati laksana karang terhempas ombak
Dan lembut seperti angin yang membelai rambut
Gurat wajah yang semakin menua
Menampakkan kasih sayang tanpa pamrih
Mengharap pada Tuhan
Untuk setiap buah hatinya
Letih bukan alasan ibu untuk berhenti
Berhenti mengalunkan nada kasih sayang
Di dalam relung qolbu terdalam
Bagaikan edelweis diantara lautan pasir
Di gunung-gunung yang menancap
Bunga abadi yang takkan pernah mati
Harum semerbak menyentuh hati
Hingga ajal menjemputnya kembali
0 comments: