Tuesday, December 30, 2014

Bunga Abadi Itu Bernama Ibu

Bismillahirrohmanirrohiim...
Ku sebut nama-Mu, Allah yang memberikan nafas kehidupan
Pada setiap makhluk-Nya

Musim silih berganti
Kemarau telah terlampaui
Berganti hujan yang membasahi bumi

Sang waktu terus berlari
Menapakkan jejak kaki
Dengan kehendak Tuhan-nya

Sang debu yang telah berlalu
Berganti pula tanah basah
Di sekitar rumahku

Namun ku tak dapati ibu letih mendo'akanku
Ia mengetuk fajar dengan bersujud pada-Nya
Memanjatkan do'a dikala semua terlelap dalam slimut

Lantunan ayat demi ayat tersenandungkan dengan indah
Membangkitkan asa yang lumpuh di malam lalu
Mengobati perih hati yang tak kunjung sembuh

Kokoh hati laksana karang terhempas ombak
Dan lembut seperti angin yang membelai rambut

Gurat wajah yang semakin menua
Menampakkan kasih sayang tanpa pamrih
Mengharap pada Tuhan
Untuk setiap buah hatinya

Letih bukan alasan ibu untuk berhenti
Berhenti mengalunkan nada kasih sayang
Di dalam relung qolbu terdalam

Bagaikan edelweis diantara lautan pasir
Di gunung-gunung yang menancap

Bunga abadi yang takkan pernah mati
Harum semerbak menyentuh hati
Hingga ajal menjemputnya kembali

Tags

0 comments: